Universitas Monster

Ada yang pernah nonton film animasi Monsters University?. Film ini merupakan prekuel dari Monsters Inc., dimana menceritakan tentang Michael Wazoski (Mike) dan James P. Sulivan (Sulley) ketika masih sama-sama sebagai mahasiswa di Jurusan Menakuti pada Universitas Monster (Monsters University). Ok, apa poin yang bisa diambil?, ada beberapa sih, cuma gak tau penting apa tidak. hehe.

Monsters_University
Mike yang jago konseptual, dan Sulley yang jago teknikal
(Sumber: Disney/Pixar)

Pertama, film ini cerita tentang hari pertama Mike kuliah di Universitas Monster. Mike dari kecil selalu bercita-cita menjadi monster yang menakutkan, untuk itu dia harus masuk Jurusan Menakuti, salah satu Universitas yang paling terkenal adalah Universitas Monster. Jadi pas dia kuliah disana semacam mimpi yang jadi kenyataan, dia senang akan menjadi legenda monster yang menakutkan.

Kedua, film ini seharusnya ditonton sama anak manajemen juga, soalnya menjelaskan tentang kemampuan konseptual dan kemampuan operasional. Kedua hal ini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, namun dengan kadar yang dibutuhkan pada level manajerial tertentu.

gimana ini maksudnya??.

Jadi secara teori, kemampuan manajerial akan terkait dengan level manajerial, semakin tinggi level manajerial, seorang manajer semakin membutuhkan kemampuan konseptual. Sebaliknya, semakin rendah level manajerial, maka semakin seorang manajer dituntut utnuk memiliki kemampuan operasional. Ok , trus gimana kaitannya dengan film ini?.

Gini…

Mike memiliki kemampuan konseptual yang bagus, tapi dia kurang punya kemampuan operasional. Mike walaupun monster, tapi dia tidak menakutkan, itu seperti yang diakui oleh Dekan pada Fakultas mereka. Sebaliknya, Sulley memang mempunyai kemampuan operasional yang bagus, namun tidak pada konseptual. Dia pikir satu alat dapat digunakan untuk semua tujuan. Dia memang memiliki raungan yang sangat menakutkan, namun dia salah jika berpikir “Menggunakan satu raungan yang sama untuk menakut-nakuti semua jenis anak-anak”. Dia harus tahu setiap anak-anak memiliki rasa takut yang berbeda-beda akan sesuatu, maka menggunakan perangkat yang sama untuk mengharapkan hasil yang sama adalah salah.

Hal terbaik adalah mereka berkolaborasi, seperti yang ditunjukan pada akhir film. Diceritakan mereka pada posisi terdesak dimana keberadaan mereka hampir diketahui oleh manusia, untuk itu Mike memutar otak. Mereka harus menakut-nakuti orang dewasa agar mendapatkan energi yang cukup untuk kembali ke dunia monster. Masalahnya adalah yang ditakut-takuti adalah orang dewasa, kalau anak-anak mungkin masih mudah.

Mike merancang skema menakut-nakuti, dan Sulley mengeksekusinya. Mike membuat ketakutan secara bertahap, kemudian membuatnya menjadi klimaks. Energi dari menakut-nakuti orang dewasa tersebut, sudah lebih dari cukup untuk membawa mereka pulang ke dunia monster. Bahkan hal tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di dunia monster!, luar biasa.

So, intinya adalah ide yang bagus saja tidak cukup hanya dengan modal semangat tanpa dilakukan secara detail (operasional), namun sebaliknya pekerjaan apapun jika hanya dilakukan saja (yang penting eksekusi) juga tidak bagus karena segala sesuatu tersebut harus terkonsep dengan rapi.

Itulah yang disebut: Work smart, Work Hard

Sekian :)

Mohammad Eko Fitrianto: Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya & Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen, Universitas Gadjah Mada

Leave a comment