Pendidikan Jarak Jauh dan Pentingnya Peran Pendamping belajar

Pendidikan jarak jauh (PJJ) atau yang juga dikenal dengan istilah belajar via online, merupakan opsi darurat pada masa pandemi. Opsi ini menghasilkan berbagai dampak, dan dampak tersebut dapat berupa dampak yang positif serta dampak negatif. Learning loss atau penurunan pencapaian belajar, merupakan salah satu dampak negatif dari PJJ. Penurunan pencapaian belajar tersebut diakui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam sebuah konfrensi pers secara online.

Kejadian luar biasa wabah COVID-19 membuat proses belajar mengajar dipindahkan dari tatap muka (luring) menjadi tatap gawai (daring). Guru dan murid melakukan adaptasi pada proses belajar mengajar baru yaitu dengan bantuan teknologi informasi. Meskipun bisa dikatakan bahwa pandemi ini adalah sebuah berkah tersembunyi, dimana mau tidak mau semua orang menjadi lebih terbuka matanya pada teknologi informasi, namun segala bentuk dampak negatif dari PJJ juga harus dapat dikelola dengan baik.

Pentingnya peran pendamping belajar

Metode pembelajaran daring tentu unik, terutama jika dikaitkan dengan tingkat pendidikan peserta didik. Metode pembelajaran ini membutuhkan penggunaan perangkat telekomunikasi dan orang yang mampu mengoperasikannya, maka semakin rendah level pendidikan tentu semakin membutuhkan pendamping. Selain diasumsikan memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan perangkat tersebut, pendamping juga harus memahami instruksi yang diberikan guru. Misalnya guru memberikan instruksi melalui internet chat (seperti whatsapp), learning management system (seperti Google classroom), kemudian dikombinasikan dengan tautan video pembelajaran yang diberikan pada youtube.

Untuk jenjang pendidikan SMU, atau bahkan SMP, mungkin kita tidak perlu khawatir terkait pendampingan belajar. Sebagai generasi milenial yang sehari-hari berinteraksi dengan perangkat digital, penggunaan media telekomunikasi adalah suatu hal yang biasa bagi mereka. Saya tidak akan fokus membahas tentang peran pendamping pada jenjang tersebut, karena saya mengasumsikan bahwa siswa pada jenjang tersebut cukup mandiri untuk melaksanakan sekolah dengan metode daring. Saya lebih menyoroti tentang pendidikan jarak jauh pada level sekolah dasar, dimana kemandirian belajar siswa tidak seperti pada jenjang diatasnya.

Pada jenjang pendidikan sekolah dasar, peran pendamping adalah sebuah keharusan, siswa mau tidak mau harus didampingi dalam proses belajar mengajar. Bahkan, andai mereka mampu menggoperasikan perangkat tersebut, anak-anak tidak dapat dibiarkan sendiri dalam menterjemahkan perintah dari guru. Pendamping memiliki peran penting dalam menghindari si anak dampak learning loss tadi. Pendamping harus dapat menjadi jembatan antara guru dan siswa, sehingga ia harus dapat menterjemahkan maksud dan perintah dari guru kepada siswa. Pendamping harus dapat berinteraksi dengan guru ketika terdapat menemukan suatu kendala dalam proses belajar mengajar.

Pendamping belajar juga harus memiliki kemampuan teknis untuk membantu siswa belajar. Kemampuan tersebut seperti kemampuan dalam mengoperasikan perangkat komunikasi (gadget). Pendamping harus dapat membantu siswa mengoperasikan alat tersebut, misalnya untuk menunjukan “kehadiran siswa”. Salah satu hal unik lain dari proses belajar daring adalah siswa mengirimkan dokumentasi kehadiran bisa dalam bentuk foto atau video sebagai bukti absensi. Semua hal tersebut menjadi kriteria yang harus dimiliki oleh pendamping belajar agar anak terhindar dari penurunan pencapaian belajar.

Pendamping belajar dan kesuksesan PJJ

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah hal yang baru dan tentu perlu penyempurnaan dan peran pendamping menjadi penting dalam kesuksesan belajar siswa. Perlu terdapat fleksibilitas dan kesepakatan pada proses belajar mengajar, baik waktu maupun metode dengan prinsip tidak mengorbankan kepentingan siswa untuk mendapatkan haknya. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah tekanan belajar pada PJJ, secara bijak perlu dipertimbangkan seberapa besar tekanan belajar untuk si anak. Disini peran pendamping menjadi penting, ketika seorang siswa tidak memiliki pendamping belajar sesuai dengan kriteria tadi, maka harus ada solusi terbaik agar proses belajar siswa tidak terabaikan.

Learning loss atau penurunan pencapaian belajar harus menjadi perhatian khusus dari pihak sekolah jika menemukan kejadian tersebut pada siswanya. Komunikasi yang baik antara guru dengan pendamping belajar si anak menjadi sangat penting. Kita tentu tidak akan mengorbankan masa depan seorang anak karena keadaan darurat ini. Anak-anak ini merupakan harapan kita yang akan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang. Tentu kita berharap pandemi segera berakhir sehingga anak-anak dapat bersekolah seperti sedia kala. Namun sebelum hal tersebut terjadi, perlu dilakukan berbagai penyesuaian dan upaya ekstra agar tujuan pembelajaran dalam kondisi normal tetap tercapai. Pendamping belajar adalah salah satu kunci sukses dalam pendidikan jarak jauh, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara baik dan hak siswa untuk mendapatkan ilmu terpenuhi.

Mohammad Eko Fitrianto: Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen, Universitas Gadjah Mada

Leave a comment