IPK bagus, itu penting atau tidak?

Jadi gini, saya pernah baca tentang “buat apa sih IPK bagus, kalo gak bisa kerja”. Atau “IPK gak jamin kesuksesan, itu yang IPK nya jeblok bisa sukses”. Yha. mungkin kalian pernah baca ya?, atau mungkin juga pernah mendiskusikan ini.

Sekarang saya jawab, satu per satu. Jadi disini ada dua hal yang berbeda dan mungkin bisa bertentangan, yaitu “IPK yang bagus” dan “Sukses dalam kehidupan”.

dan ketika digabungkan jadi “IPK yang bagus tidak menjamin hidupnya sukses”. Ya emang bener, tapi gak nyambung. Satu tentang akademis, satu lagi tentang praktis. IPK bagus emang gak jamin anda akan sukses dapet pekerjaan bagus, dapet uang, dan hidup yang sejahtera.

Mengapa?

Ya karena IPK itu adalah ukuran prestasi akademik. IPK itu menunjukan kalau anda sukses secara akademik. Kata “bagus”, umumnya bisa diartikan secara mudah kalau anda memiliki IPK diatas 3, artinya rata-rata nilai anda B. Atau bisa juga IPK “bagus” itu kalau diatas 3.5, atau nilai anda dominan A, dan nilai B sedikit. atau bisa aja anda bikin definisi sendiri.

Intinya anda cerdas secara akademik. Tapi apakah itu menjamin anda akan sukses dalam kehidupan?. Belum tentu.

Sebaliknya, ketika ada argumen “Tuh kan, banyak yang IPK nya kecil tapi bisa sukses”, ini malah gak nyambung. Sukses dalam kehidupan, misalnya mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang bagus, itu adalah hal yang berbeda lagi. Kesuksesan yang dimaksud dapat merupakan hasil dari softskill, seperti: kemampuan komunikasi, motivasi, kemampuan membangun jaringan, daya tahan pada lingkungan kerja, kemampuan adaptasi, dan lain-lain.

Ada juga yang kasih contoh ngaco, “Itu Bill Gates sama Steve Job mahasiswa DO, bisa jadi orang terkaya didunia, Bu Susi malah lulusan SMP tapi bisa jadi menteri”. Mengapa contoh ini ngaco?, ya karena logikanya melompat. Orang tidak memahami bagaimana mereka mengembangkan kemampuannya walau tidak disekolah atau dikampus, intinya mereka tetep belajar rajin, tekun dan giat, nih garisbawahi,… tetep belajar yang rajin, tekun dan giat, walau bukan pada jalur formal.

Yang ngaco itu adalah “gak pernah mau belajar, tapi bilang ngapain sekolah tinggi-tinggi, itu yang gak tamat SMA aja bisa jadi menteri”. Eh, dianya sendiri gak pernah belajar dengan giat.

Poin pentingnya apa sih?.

Memang ada perbedaan jalur, yaitu Jalur Akademis dan Jalur Praktis

Jadi untuk apa sih kuliah?. Kuliah itu intinya adalah membentuk cara pikir yang ilmiah dan sistematis, kalau kalian tidak suka dengan cara tersebut maka bisa memilih menjadi praktisi.

Kalo kalian sekarang adalah mahasiswa, ya berusaha aja dapetin IPK yang tinggi, dan jangan pernah bilang “Buat apa sih IPK tinggi, gak jamin sukses”, soalnya kan kalian di jalur akademis. Kalo ngomong kayak itu, ngapain kalian kuliah? :D

Lagian ya, IPK tinggi itu akan membuka jalan kalian. Pintu akan terbuka lebih lebar dibanding kalo kalian punya IPK yang standar.

Kind regards, :)

Leave a comment